Proaktif Dalam Pendidikan Anak


Manusia merupakan makhluk berpengetahuan dan kenapa begitu ia lahir disambut oleh keluarganya dengan suka cita. Memang pada kasus tertentu ada kelahiran seorang anak yang tidak dikehendaki dan ini biasanya terkait dengan status sosial yang tidak jelas sebagai akibat perbuatan diluar pernikahan. Namun bisa dipastikan anak yang lahir diluar pernikahan dan dibuang di tempat tertentu oleh ibunya dapat kita pahami sebagai fakta bahwa sesungguhnya anak tersebut disayangi. Ia “dibuang” karena takut dengan sanksi sosial yang akan dia hadapi. Ibarat sebuah syair lagu ini adalah “sebuah keterpaksaan saja”. 

Kembali ke hakekat manusia, seorang anak lahir ke muka bumi ini sebagai makhluk berpengetahuan, Suhartono mengatakan bahwa manusia lahir dengan potensi kodratnya berupa cipta (kemampuan memperoleh nilai kebenaran), Rasa (kemampuan mempersoalkan nilai keindahan) dan Karsa (kemampuan mempersoalkan kebaikan). 

Dari ketiga nilai tersebut dibingkai dalam satu ikatan sistem, dijadikan landasan dasar untuk mendirikan filsafat hidup, menentukan pedoman hidup, dan mengatur sikap dan perilaku hidup agar senantiasa terarah kepencapaian tujuan hidup. 

Maka tidak salah jika banyak orang dewasa benar-benar percaya bahwa anak-anak adalah masa depan kita. Pada akhirnya kita pun memiliki kekuatan dalam mendidik anak-anak untuk mengajarkan nilai-nilai apa saja yang harus mereka ketahui agar kelak menjadi pemimpin muda yang penuh kesungguhan dan inovatif, membantu mereka menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran, dan kemampuan berpikir di luar kebiasaan. Jika kita ingin mengubah wajah dari masyarakat kita di masa depan dengan mengubah seorang anak, ikutilah langkah-langkah berikut ini, sebagaimana dinarasikan dalam https://id.wikihow.com berikut ini 

Pertama, perlihatkan kepada anak Anda kekuatan menjadi relawan. Anak Anda tidak pernah terlalu muda untuk menjadi relawan di komunitas Anda, bahkan jika yang dapat ia lakukan hanyalah tersenyum kepada orang yang membutuhkan bantuan. Jangan biarkan anak-anak Anda berpikir bahwa menjadi relawan hanyalah sekadar tindakan yang harus mereka lakukan untuk memperbanyak isian aplikasi pendaftaran mereka ke universitas tetapi ajarkan juga kepada mereka tentang pentingnya membantu komunitas sesering mungkin. 

Ada begitu banyak cara untuk menyumbangkan waktu Anda, baik itu dengan bergabung dalam penggalangan makanan kaleng, menghabiskan beberapa jam seminggu di rumah jompo, atau menjadi relawan di dapur umum. Jadilah relawan sesering mungkin dan ajaklah anak Anda agar ia dapat ikut berpartisipasi. 

Kedua, tunjukkan bagaimana orang-orang di berbagai lapisan kehidupan masyarakat kepada anak Anda. Jika anak Anda hanya terbiasa berada di sekitar masyarakat berkulit putih kelas atas, atau masyarakat Tionghoa kelas menengah, atau masyarakat apa pun yang ada di sekitar Anda, ia tidak akan memiliki kesadaran mengenai adanya keragaman budaya, status sosial ekonomi, dan ras yang sudah memberikan kontribusi atas berjalannya kehidupan ini. Berusahalah membawa anak Anda keluar dari zona nyamannya sampai ia merasa bisa bergaul dengan siapa saja di mana saja. 

Banyak orang tidak terekspos kepada masyarakat dengan ras atau kelas yang berbeda sampai mereka masuk kuliah; jangan biarkan anak Anda menunggu selama itu. 

Ketiga, bepergianlah dengan anak Anda sesering mungkin. Bukan berarti Anda harus membawa anak Anda berlibur di Prancis setiap musim panas tetapi ini berarti Anda harus bepergian sesering mungkin ke berbagai kota, negara bagian, atau bahkan negara, jika anggaran Anda mencukupi. Biarkan anak Anda melihat bahwa ada banyak tipe orang di dunia ini; mereka mungkin terlihat berbeda dan berbicara dalam bahasa yang berbeda, namun di dalam hatinya, semua orang sebenarnya tidak terlalu berbeda satu sama lain. 

Jika anak Anda menyadari banyaknya ragam gaya hidup dan budaya sejak dini, ia tidak akan tumbuh menjadi seseorang yang memisahkan budaya-budaya di dunia ini menjadi kebudayaan "kami" dan "mereka." 

Keempat, doronglah anak Anda untuk mensyukuri semua yang ia miliki. Memikirkan sejenak apa yang benar-benar ia syukuri bukanlah tindakan yang dilakukan hanya pada perayaan tertentu. Anak Anda harus menyusun "daftar hal yang disyukuri" setidaknya seminggu sekali, mungkin sebelum tidur, sehingga ia selalu memikirkan semua hal yang ada untuk disyukuri seperti keluarga yang saling menyayangi, makanan enak di atas meja, atap di atas kepalanya, dan semua hal yang tidak dimiliki oleh banyak orang di dunia ini. 

Jika anak Anda memiliki kebiasaan menyebutkan daftar ini seperti halnya mantra, maka ia akan terbiasa untuk bersyukur. 

Kelima, buatlah anak Anda peka terhadap kejadian-kejadian yang sedang berlangsung. Meskipun Anda tidak suka jika harus memberikan kesempatan anak Anda menonton berita mengenai pembunuhan atau genosida saat usianya masih tiga tahun, Anda harus menciptakan kebiasaan menonton berita yang relevan atau membaca koran dengan anak Anda sedini mungkin agar ia memiliki kesadaran akan isu domestik dan internasional yang lazim terjadi di dunia. 

Buatlah agar berita tersebut mudah dipahami. Bicarakan dengan anak Anda apa yang Anda baca atau lihat dan diskusikan betapa salahnya hal-hal tersebut dan mengapa. 

Biarkan anak Anda mengerti bahwa kehidupan di dunia ini tidak sesederhana hitam atau putih. Seperti keputusan apakah Amerika Serikat harus menyerbu Suriah atau tidak, peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini susah ditentukan benar atau salahnya. 

Keenam, doronglah anak Anda untuk menyadari keberadaan negara-negara lain. Bahkan jika anggaran Anda tidak mencukupi untuk bepergian ke luar negeri, anak Anda harus memiliki globe dan beberapa buku mengenai negara lain sedini mungkin. Sebagai permulaan, Anda bisa sekadar bermain dengan anak Anda, membantunya menghafal ibu kota dan bendera setiap negara. Seiring bertambahnya usia anak, Anda bisa membicarakan hubungan antar negara dan pentingnya rasa saling menghormati antar negara. 

Membantu anak Anda mengembangkan kesadaran mengenai keberadaan negara lain akan membuat anak Anda melihat negaranya tidak sebagai pusat dari alam semesta. Hal ini akan memengaruhi anak Anda dalam mengambil keputusan yang lebih adil dan bijaksana di kemudian hari. 

Dan ketujuh, bacakan anak Anda bacaan nonfiksi. Walaupun membacakan buku apa pun pada anak Anda merupakan hal yang penting untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritisnya, Anda tidak harus membacakannya cerita fiksi saja begitu ia memasuki usia tertentu. Meskipun ada banyak pesan baik dari kisah legenda atau dongeng, Anda bisa juga membacakan bacaan nonfiksi ringan pada anak Anda, baik untuk mengajarkannya berbagai jenis hewan, atau kisah tentang negara-negara lain. 

Mengajarkan anak Anda lebih banyak tentang kehidupan nyata bisa membangun kesadarannya.

Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »

Proaktif Dalam Pendidikan Anak

Manusia merupakan makhluk berpengetahuan dan kenapa begitu ia lahir disambut oleh keluarganya dengan suka cita. Memang pada kasus tertent...