Urgensi Pendidikan dalam Menetapkan Tujuan Hidup



Seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran pada mata pelajaran yang diampunya idealnya disampaikan sesuai dengan apa yang digariskan dalam kurikulum, kini bernama kurikulum 2013 versi revisi 2017. Namun demikian didalam proses pembelajaran, seorang guru, hendaknya mampu memotivasi peserta didik, misalnya bagaimana cara menetapkan tujuan hidup, mengingat peserta didik masih berada pada fase pencarian jati diri. 

Dalam artikel ini, adalah narasi bagaimana caranya dalam menetapkan tujuan hidup? Kita paham bahwa hampir semua orang punya impian hidup, yaitu sebuah visi tentang siapa mereka atau apa yang ingin mereka wujudkan di kemudian hari. Setidaknya, setiap orang memiliki minat dan pandangan hidup yang menentukan apa yang ingin ia dapatkan dalam hidupnya. Meskipun demikian, menetapkan tujuan yang ingin Anda capai dalam beberapa tahun mendatang adakalanya terasa cukup menantang. Mungkin Anda bingung harus mulai dari mana, apalagi jika keinginan Anda rasanya tidak mungkin tercapai. Tetapi, dengan persiapan yang baik, Anda bisa menetapkan tujuan hidup yang menyenangkan untuk diperjuangkan dan dicapai. 

Pertama, Menetapkan Tujuan Hidup 

Pikirkan apa yang Anda inginkan. Banyak orang yang belum tahu secara jelas apa yang mereka inginkan dalam hidup mereka. Pada langkah pertama ini, Anda harus mengubah ide tentang “kebahagiaan” atau “keamanan” menjadi hal-hal yang ingin Anda lakukan. 

Siapkan bolpoin dan kertas lalu mulailah menulis hal-hal yang Anda anggap penting dalam hidup Anda. Untuk saat ini, tidak apa-apa jika Anda menulis hal-hal yang umum, tetapi jangan yang samar-samar. 

Contohnya, jika kata pertama yang muncul dalam pikiran Anda adalah “kebahagiaan”, tidak apa-apa. Tetapi, coba jelaskan apa arti “kebahagiaan” bagi Anda? Seperti apa kehidupan yang bahagia menurut Anda? 

Kedua, Tulislah tentang diri sendiri. 

Salah satu cara menjelaskan hal yang umum agar menjadi lebih spesifik adalah dengan menulis tentang diri sendiri. Mulailah dengan mengenali kepribadian dan minat Anda untuk mengetahui apa hal-hal yang penting bagi Anda. 

Tulislah cara Anda menikmati waktu luang. Mulailah mencari inspirasi dengan menulis semua kegiatan yang Anda sukai dan apa yang membuat Anda senang. 

Jangan membatasi hanya pada kegiatan atau pengalaman yang Anda anggap bermanfaat atau “baik untuk dilakukan”. Tujuan dari mencari inspirasi adalah untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin yang bisa saja berguna dalam proses selanjutnya. 

Tulislah hal-hal yang Anda sukai dan/atau ingin Anda pelajari lebih jauh. Apakah Anda menyukai sains? Sastra? Musik? Salah satunya mungkin merupakan impian hidup Anda. 

Tulislah aspek apa dari diri sendiri yang ingin Anda kembangkan. Apakah Anda ingin mengembangkan keterampilan untuk menjadi pembicara publik? Menjadi penulis? Menjadi fotografer? Semua ini juga bisa menjadi impian hidup Anda. 

Ketiga, Bayangkan masa depan Anda. 

Cobalah membayangkan seperti apa masa depan Anda. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri agar Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih detail. 

Contohnya, bayangkan Anda ingin membuat keputusan karier jangka panjang. Coba ajukan beberapa pertanyaan berikut: 

Jam berapa Anda ingin bangun pagi setiap hari? 

Anda ingin tinggal di mana? Di kota? Di pinggir kota? Di luar negeri? 

Siapa saja yang ada di rumah saat Anda bangun pagi? Apakah Anda ingin berkeluarga? Jika ya, tempat kerja yang lokasinya jauh dari rumah mungkin bukan pilihan yang tepat. 

Berapa penghasilan yang Anda inginkan? 

Jawaban atas pertanyaan tadi mungkin belum cukup untuk memilih pekerjaan tertentu yang Anda impikan, tetapi Anda bisa menggunakannya sebagai panduan. 

Keempat, Tentukan tujuan yang spesifik. 

Setelah mencari inspirasi, tentunya Anda sudah mendapatkan ide tentang apa yang Anda inginkan dalam hidup. Bahkan mungkin ada beberapa keinginan! Sekarang, nyatakan keinginan Anda secara spesifik. 

Contohnya, saat ini mungkin timbul gagasan bahwa Anda ingin menjadi ilmuwan. Awal yang baik! Tetapi, coba pikirkan, apa bidang ilmu yang Anda inginkan. Apakah Anda ingin menjadi ahli kimia? Ahli fisika? Ahli astronomi? 

Tentukan tujuan yang paling spesifik. Bayangkan Anda sudah memilih jalan hidup yang paling tepat dengan menjadi ahli kimia. Sekarang, ajukan pertanyaan kepada diri sendiri apa yang ingin Anda lakukan di bidang ini. Apakah Anda ingin bekerja di perusahaan pribadi untuk mengembangkan produk baru? Atau, apakah Anda ingin mengajar ilmu kimia di universitas? 

Dan, kelima, Pikirkan alasannya. 

Saat ini, mungkin Anda akan menghadapi beberapa pertentangan besar terhadap tujuan hidup Anda. Ujilah satu per satu dan ajukan pertanyaan kepada diri sendiri: “Mengapa aku memilih tujuan ini?” Jawaban yang muncul bisa saja mengubah tujuan yang sudah Anda tentukan tadi. 

Contohnya, katakan Anda sudah memutuskan ingin “menjadi ahli bedah”. Anda juga sudah bertanya mengapa dan jawabannya, karena ahli bedah berpenghasilan besar dan dihormati. Alasan tersebut memang baik. Tetapi, jika Anda memutuskan hanya karena alasan tersebut, ada pekerjaan lain yang sama baiknya. Anda harus banyak belajar agar bisa menjadi ahli bedah. Pekerjaan ini akan menuntut Anda bekerja tanpa jadwal kerja yang tetap. Jika alasan ini kurang menarik, coba pertimbangkan rencana lain agar Anda bisa mencapai tujuan yang hasilnya sama dalam hal kekayaan dan penghargaan. 

Artikel diolah dari https://id.wikihow.com

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Proaktif Dalam Pendidikan Anak

Manusia merupakan makhluk berpengetahuan dan kenapa begitu ia lahir disambut oleh keluarganya dengan suka cita. Memang pada kasus tertent...