![]() |
Diskusi |
Malam itu, sebagaimana di ILC yang sudah-sudah, kerap kita jumpai nara sumber yang menyampaikan pikiran-pikirannya secara menggebu-gebu menyerang individu dan lembaga tertentu. Yang tergelar akhirnya melenceng dari marwah diskusi: memperluas cakrawala pemikiran dan mengayakan khazanah ilmu pengetahuan.
Tentunya beda berdebat dan berdiskusi. Dalam berdebat orang akan menyampaikan pikiran-pikirannya untuk menguasai dan memenangkan wacana dengan apa pun cara yang digunakannya, termasuk menyerang sisi kehidupan lawan bicaranya.
Sementara itu dalam berdiskusi kita harus memerhatikan etika berdikusi. Dalam vidio.com, Selasa (9/5/2017), sebagaimana dikutif liputan 6 dengan judul "5 Etika dan Tata Krama Menyampaikan Pendapat pada Orang Lain", point-point yang harus diperhatikan dalam berdiskusi adalah sebagai berikut
Pertama, sampaikan pendapat Anda dengan cara yang sopan
Saat ingin mengungkapkan pendapat, sampaikan dengan kata-kata yang sopan dan santun. Tidak dengan kata-kata yang kasar yang disertai dengan makian sehingga akan menyakiti orang lain.
Kedua, ketahui kapasitas pengetahuan Anda
Sebelum menyampaikan pendapat, pastikan Anda tahu kapasitas dan pemahaman yang cukup tentang tema pendapat yang akan disampaikan. Hal ini untuk menghindari terjadinya perdebatan yang tidak sesuai dengan topik dan menimbulkan konflik.
Ketiga, memiliki dasar argumen yang kuat dan jelas
Sebaiknya Anda memiliki dasar argumen yang kuat dan jelas ketika menyampaikan pendapat. Lebih baik lagi jika Anda pun memiliki beberapa data dan fakta yang menunjang pendapat untuk disampaikan.
Keempat, tidak memotong pembicaraan lawan bicara.
Jangan memotong pembicaraan lawan bicara Anda ketika akan menyampaikan pendapat. Biarkan lawan bicara menyampaikan pendapatnya hingga selesai dan jelas, lalu tanggapi pendapatnya setelah dipersilakan untuk bicara.
Kelima, tidak menyerang pribadi lawan bicara. Sebaiknya tidak menyerang pribadi lawan bicara Anda apabila tidak setuju dengan pendapat orang lain. Apalagi jika tidak berhubungan dengan topik diskusi. Hal ini tentu saja menjadi satu hal yang dapat memicu konflik bila dilakukan dalam sebuah diskusi.
Demikian etika dan tata krama yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain, yang merupakan cerminan untuk menjunjung tinggi kebebasan berekspresi.
Baca juga, Bagimu Kebohongan dan Kedunguan
Sekiranya, forumnya terbatas dan tidak live barangkali masyarakat awam tidak akan terdampak oleh pikiran-pikiran yang bisa menyesatkan. Oleh karena tidak ada seorang pun yang bisa mengontrol pikiran orang lain, maka disini dibutuhkan seorang host yang cerdas dalam mengontrol jalannya diskusi.
Pelajaran berharganya adalah sejak dini, ketika anak berada pada usia sekolah, anak diajarkan bagaimana berdiskusi yang benar agar kelak ketika mereka menduduki jabatan politik tertentu dan sebagai publik figure benar-benar menjadi suri tauladan bagi generasi berikutnya.